Briquette factory Indonesia
Briket Arang Kelapa, Briquette Factory, Coconut Briquette Charcoal

Orang Indonesia Harus Menciptakan Brand Briket Kelapa Sendiri

Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, banyak brand-brand luar negeri yang bekerja sama dengan pabrik briket kelapa di Indonesia lalu dijual di negara destinasi. Tentunya hal ini bagus bagi kedua belah pihak antara pabrik briket kelapa dan pemilik brand (pembeli). Sebagai pengusaha tentunya akan  diuntungkan apabila mendapatkan konsumen yang membeli secara kontinu (Loyal Customer) karena secara bisnis akan mendatangkan revenue bagi perusahaan dan bagi pembeli tentunnya akan mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat karena harga jual yang cukup tinggi di negara destinasi.

Briquette factory Indonesia

Coconut Cubes Briquettes

Sebenarnya tidak ada yang salah apabila kedua belah pihak saling komit bekerja sama dan hal ini sudah umum terjadi. Akan tetapi ada hal yang perlu saya kritisi dari praktik ini dari segi bisnis. Sekali lagi kami meyakini praktik bisnis yang sudah umum terjadi adalah legal dan sesuai peraturan UUD yang berlaku, bahkan kami sendiri masih melakukan ini. Kami ingin mengajak pembaca untuk melihat dari perspektif lain.

Seperti yang kita ketahui bahwa banyak brand dari luar negeri yang membuat briket kelapa di Indonesia lalu dipasarkan ke luar negeri. Bahkan sudah cukup ‘umum’ mereka membuat pabrik disini lalu bermitra dengan warga Indonesia dan pada akhirnya diekspor kembali ke negara destinasi. Disini saya melihat ironi yang sedang diperlihatkan ditengah-tengah kita yaitu kemana brand lokal kita?

Brand Briket Kelapa Dunia Dimulai Di Indonesia

Shisha Coal

Shisha Charcoal Briquettes

Indonesia memang bukan pasar yang menarik untuk menjual briket kelapa. Hal disebabkan faktor budaya konsumen masyarakat Indonesia yang jarang merokok shisha atau hookah pada saat leisure time activity seperti nongkrong atau bertemu teman lama. Maka dari itu konsumen Indonesia tidak terlalu melihat penting kualitas pada briket arang shisha. Hal ini tentunya cukup berbeda dengan konsumen-konsumen yang berada di Timur Tengah dan Eropa. Perilaku ini memicu pengusaha dari Timur Tengah dan Eropa melihat potensi Indonesia sebagai penghasil arang kelapa terbaik di Indonesia. Selain itu data juga menunjukan jumlah perokok shisha di berbagai negara Eropa semakin meningkat setiap tahunnya, tentunya ini menjadi kesempatan bagi pelaku usaha. Untuk sumber data dapat klink link ini.

Bermunculah brand-brand besar antara lain Cocous, Black Cocoa, Tom Cococha, Shamam, Nara Coal, dan masih banyak lagi. Brand-brand tersebut banyak bekerja sama dengan pabrik briket kelapa di Indonesia dan menjual di Negara destinasi masing-masing. Bahkan menurut observasi kami, satu brand dapat menjual lebih dari dua negara karena besarnya pasar mereka.

Kemana Brand Briket Asal Indonesia?

BBQ Charcoal

BBQ Charcoal

Ini memunculkan pertanyaan dari kami, kemana brand-brand lokal? Ironi ini mirip dengan brand apprel top asal dunia seperti Nike, Adidas, Onitsuka Tiger, dll dimana Indonesia menghasilkan produk yang berkualitas lalu diekspor ke negara tujuan dengan harga berkali-kali lipat. Ini juga terjadi pada briket kelapa asal Indonesia yang sedikit sekali menurut obeservasi kami yang dimiliki oleh orang Indonesia. Dari segi kualitas, supply bahan baku, dan SDM Indonesia mampu menghasilkan produk berkualitas dunia tapi hingga saat ini kami belum melihat adanya brand yang emerge di pasar luar negeri.

Ini adalah kesempatan emas bagi kita, Warga Negara Indonesia untuk mengambil kesempatan bisnis ini untuk membangun brand sendiri dengan target pasar di luar negeri. Karena pada umumnya konsumen tidak ingat dimana briket kelapa ini diproduksi, akan tetapi konsumen akan ingat brand apa yang mereka gunakan saat merokok shisha atau BBQ. Brand memiliki identitas sendiri, image yang dibangun, target konsumen dan nilai yang dipegang oleh brand. Gimana menurut teman teman?

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *